Senin, 18 Juni 2012

FITNAH


Pedih mata menatap kata
Luka hati menutup pilu
Bias bibir meraup asa
Goresan darah membungkus siku
  
Apa dayaku apa salahku
Maksud baik terhantam palu
Hanyut terombang-ambing badai lalu
Terhempas hujat emosi dan nafsu


 Sesak dada menahan duka
Nafas terhenti tanpa terduga
Akankah mati meregang nyawa?
Ataukah setengah mati merana?
  
Hanya Tuhan Maha Tahu
Apa isi dan pikiranku
Apa daya aku hidup di dunia
Penuh sandiwara penuh rekayasa
  
Kaki tangan terikat murka
Emosi dan tangis mengancam jiwa
Alangkah tragis sebuah bencana
Ternoda penuh dendam membara 

Hari ini detik ini
Telinga mendengar kaki meniti
Engkau berikan satu hujatan
Engkau torehkan satu cacian
Engkau lemparkan satu fitnahan
Engkau campakkan ribuan bebatuan
  

Mata melihat mulut berbicara
Namun aku hanya terdiam
Cerai berai nafas di jiwa
Kubiarkan engkau terbahak mendalam
  
Tangan menulis hidung mendengus
Ikhlas diri terima kenyataan
Hingga harapan ini pupus
Nafasku akan terus tertahan

Buat apa bertahtahkan teman
Namun bagai sekumpulan ancaman
Baiklah mendapat satu kawan
Hidup mati ia siap berikan
  
Pipi memerah nafas memburu
Naik turun tergambar di bahu
Air mata kering sejak lama
Hanya menanti maut tak terduga
………………………………………

I’m not a good friend
I’m not a good boy
I’m only a dust person
Eventually, I’m just an ordinary man
Never mind, between you and me
It will forgotten someday
I never blame you
I’m just disappointed
You hurt me so deeply
With your precious words
It’s okay, I can accept
I won’t take any revenges
Time will explain it at all…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar