Senin, 18 Juni 2012

SAMPAH

Petang menghambar meraup gelap
Jutaan mata hanyut menatap
Terlihat kilat bersahutan di langit gelap
Terdengar langkah-langkah berderap

Pedih mata memandangnya 
Hati sakit tak ada batasnya
Mengundang emosi mengguncang jiwa
Apa daya ku hanya orang biasa


Semerbak aura hitam tercium
Layaknya singa yang mengaum 
Suara-suara lantang berdentum
Menebar dendam menantang hukum

Sungguh! Tak berharganya dia
Bagai sampah tak berguna

Yang dibuang selalu percuma
Yang dipungut orang nista

Air menggenang bola mata
Rambut terjambak tak terkira

Untuk apa menyulam asa
Akhirnya abu jadi juga

Berulang-ulang ia terima hina
Berkali-kali ia beroleh serapah

Selalu ia setia diam saja
Selalu ia terkira yang lemah

Jarum bergerak sana-sini
Tak mampu ia berhenti

Sisi-sisi tajam meraung-raung
Denting waktu bernyanyi seperti burung

Betapa berharga ia kini
Semua mata memuji-muji

Setiap bibir berdecak-decak
Bagai tembok penuh gerombolan cecak
Sampah! Walau tak berguna
Selalu ada jutaan cara

Selalu ada ribuan jalan
Ratusan karya terlahirkan

Sampah! Sering dipandang hina
Sebelah mata pun enggan menatapnya

Sampah! Sering terinjak-injak
Sebelah kaki pun ragu mendepak

Lihatlah! Kini ia berharga
Nilai lebih dari caci maki

Kualitas lebih dari omongan belaka
Bentuk lebih tegas dari rasa dengki

Hendaknya jangan berputus asa
Jika anda dianggap sampah

Hendaknya malu menyapa
Jika bangkai menlimpah ruah
Menabur benih busuk di kepala
Menuai jutaan parasit tak bertuah
Mendatangkan segala bencana
Menamatkan riwayat merusak rohaniah

Tak peduli apa itu sampah
Hilangkan rasa gundah
Karena tanpa kita manusia
Takkan ada tebaran sampah
  
Sampah selalu akan ada
Hanya karena hadirat manusia
Hanya tangan manusia-lah
Sampah mampu terolah
  
Bukalah mata pikiran
Elakkan segala kenajisan
Lapangkan dada lebarkan jiwa
Takkan ada garam tanpa lautan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar